Pasti kita semua sering mendengar kata politik dalam kehidupan kita, pengertian dari politik itu sendiri adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam Negara. Namun, ternyata dunia pemasaran politik memberikan peluang yang menggiurkan bagi para insan komunikasi untuk turut berkarya tanpa terlibat langsung dalam aktivitas politik yang sebenarnya.
Para insan komunikasi kerap kali hanya terlibat pada berbagai bidang profesi yang menyangkut pada perusahaan atau lembaga umum lainnya yang memang secara keseharian mengurus kebutuhan komunikasi (pencitraan,brand & positioning, membangun hubungan positif, dan lainnya). Tetapi ternyata dunia politik juga membawa peluang bagi para insan komunikasi untuk turut menorehkan karya di dalam aktivitas politik para elite di negeri ini. Menilik pada perkembangan era demokratisasi komunikasi mendorong para insan komunikasi semakin aktif turun tangan dan bekerja di balik aktivitas para elite politik. Pemasaran politik merupakan :
· Aktivitas integratif dalam mengorganisir pesan politik kepada khalayak
· Membangun pencitraan yang positif dan mengemas berbagai nilai yang melekat pada sosok/pribadi tokoh atau partai politik agar didapatkan pemahaman, penerimaan, dan dukungan dari publik.
Aktivitas pemasaran politik memang berbasis pada kegiatan pemasaran dan komunikasi, meliputi publikasi, kampanye, dan promosi melalui berbagai media seperti iklan, spanduk, baliho, dan media lainnya. Tujuan pemasaran politik adalah berusaha menjadikan seorang sosok/tokoh politik memiliki citra yang positif sehingga masyarakat mengenal, memahami, mendukung, dan bahkan menerima sosok tersebut dan segala proses penerimaan ini dengan meningkatnya elektabilitas (peluang keterpilihan).
Perbedaan pencitraan dalam pemasaran politik didasarkan pada karakter yang ingin lebih dipublikasikan dari sosok politisi, isi pesan, dan tujuan yang ingin dicapai dari pemasaran politik. Dengan memahami unsur pemasaran politik ini maka akan dapat mengimplementasikan pemasaran politik yang efektif. Saat ini juga aktivitas politik termasuk pemasaran politik sudah mengalami komodifikasi. Di mana segala aktivitas yang berkenaan dengan ranah politik sudah pasti berlabel komersialisasi. Apalagi bila menyangkut pada pencitraan dan demi tercapainya tujuan dan kepentingan para sosokelite politik, maka akan ada nilai komersialisasi di dalamnya.
Ada 7 strategi pemasaran politik yang efektif adalah :
1. Menciptakan kreativitas pada pesan.
Pesan harus menampilkan sesuatu yang kreatif (melalui jargon).
2. Pesan sebaiknya sederhana.
Pesan menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
3. Gagasan yang dipublikasikan memiliki diferensiasi.
Menggunakan konsep dan gagasan yang unik dan berbeda dari yang lain.
4. Pesan efektif dan efisien.
Pesan menanamkan pemahaman yang sesuai dan tepat sasaran.
5. Bekerja dengan hati.
Melayani para klien yang merupakan sosok yang dibantu pencitraannya dengan sepenuh hati, penuh integritas, dan bebas nilai.
6. Mendegarkan tuntutan konstituen.
Mengeksploarasi ide politik harus berpijak pada kebutuhan rakyat sehingga dapat merepresentasikannya ke dalam pesan pemasaran politik.
7. Membangun hubungan.
Sebaik mungkin membangun hubungan dengan berbagai pihak.
Jadi, untuk melakukan sebuah pemasaran politik juga adalah sebuah hal yang tidak mudah. Dibutuhkan sebuah riset dan konsep yang matang apalagi ranah politik bergerak dinamis di tengah kebebasan komunikasi saat ini. Semua perlu dilakukan dengan pemilihan berbagai unsur yang sesuai dan dapat diterima dengan positif di masyarakat. Sebaiknya pemasaran komunikasi yang efektif dapat memicu dorongan dan simpati masyarakat bukan malah sebaliknya menjadi antipati (kontraproduktif).
Kini semakin terbuka pemahaman kita mengenai dunia politik yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk melakukan pemasaran politik. Karena memang pemasaran politik adalah lahan yang tepat bagihttp://www.google.co.id/ representasi karya para insan komunikasi dalam menjembatani sekaligus mengakomodir tercapainya kepentingan dan tujuan para elite politik di negeri ini.
Semua aktivitas yang terintegrasi ini dilakukan oleh para insan komunikasi secara profesional, penuh integritas, dan bebas nilai berdasarkan etika beserta nilai komunikasi dan budaya yang ada di negeri ini. Semoga bahasan ini dapat membuka pandangan para insan komunikasi untuk tidak lagi 'alergi' pada dunia politik yang ternyata memberi peluang bisnis melalui pemasaran politik.
SUMBER
Gambar dari : http://www.google.co.id/
Ringkasan Perkuliahn dari Bapak Dr. Eko Harry Susanto.M.Si
SUMBER
Gambar dari : http://www.google.co.id/
Ringkasan Perkuliahn dari Bapak Dr. Eko Harry Susanto.M.Si