BAGIAN PERTAMA
Sejarah Bahasa Indonesia
Kelahiran Bahasa Indonesia
Lahirnya Bahasa Indonesia di mulai pada tanggal 28 oktober 1928 (Sumpah Pemuda). Diangkat dari Bahasa Melayu (Riau).
- Di bina melalui Kongres Bahasa Indonesia I (1938)
- Di susul dengan Kongres Bahasa Indonesia II (1954)
- Kongres Bahasa Indonesia melahirkan lembaga yang kini dikenal sebagai Pusat Bahasa.
Pembinaan Bahasa Indonesia
- Kini di bina oleh Pusat Bahasa dan Kongres Bahasa Indonesia.
- Selain itu terdapat organisasi yang bertujuan membina Bahasa Indonesia.
Bahasa Melayu ke Bahasa Indonesia
· Perkembangan
- Bahasa Melayu Purba
- Bahasa Melayu Kuno (zaman Sriwijaya, abad 4-abad 14)
- Bahasa Melayu Klasik (abad 14-abad 18)
- Bahasa Melayu Peralihan (abad 19)
- Bahasa Melayu Baru (abad 20)
- Bahasa Melayu Modern (Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia)
- Menjadi Bahasa Indonesia pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928)
· Ragam Bahasa Melayu
- Melayu Riau Johor
- Melayu Betawi
- Melayu Cina
- Melayu Manado
- Melayu Maluku
- Melayu Balai Pustaka, Pujangga Baru
· Bahasa Melayu Kuno pada Prasasti
- Prasasti Kedukan Bukit (Palembang, 16 Juni 682)
- Prasasti Talang Tuwo (Palembang, 23 Maret 684)
- Prasasti Kota Kapur (Bangka, 28 Februari 686)
- Prasasti Karang Brahi (Jambi, tahun 692)
- Prasasti Telaga Batu (Palembang, abad ke-7)
- Prasasti Palas Pasemah (Lampung Selatan, abad ke-7)
- Prasasti Sojomerto (Pekalongan, abad ke-7)
- Prasasti Manjucrighra (Klaten, 6 November 792)
- Prasasti Kayumwungun (Temanggung, tahun 824)
- Prasasti Sang Hyang Wintang I (Gandasuli ,Temanggung, Jawa Tengah, tahun 832)
- Prasasti Sang Hyang Wintang II (Gandasuli ,Temanggung, Jawa Tengah)
- Prasasti Dampu Hawang Glis (Gandasuli, Temanggung, Jawa Tengah)
- Prasasti Laguna (Manila, tahun 900, tidak lengkap)
- Prasasti Hujung Langit (Lampung, tahun 997)
- Prasasti Bukateja (Purbalingga, Jawa Tengah)
- Prasasti Dewa Drabya (Dieng, Jawa Tengah)
- Prasati Kedonganan (Bali)
- Prasasti Loloan (Bali)
- Prasasti Trangganu (Terengganu tahun 1326 atau 1386)
- Prasasti Pagar Ruyung (tahun 1356)
- Nisan Minye Tujuh (Aceh, tahun 1380)
- Prasasti Kebon Kopi (Bogor, Jawa Barat)
- Prasasti Jebung (Lampung)
- Prasasti Padang Roco (Sumatra Barat)
- Prasasti Bukit Gombak (Sumatra Barat)
Aksara dalam Tulisan
· Aksara yang digunakan
- Melayu Kuno ditulis dalam aksara Palawa dan Dewanagari
- Melayu Klasik ditulis dalam aksara Jawi (modifikasi Arab)
- Melayu Peralihan dan kemudian ditulis dalam aksara Latin
- Aksara Latin menurut ejaan Bahasa Belanda (Indonesia)
- Aksara Latin menurut ejaan Bahasa Inggris (Malaysia)
Contoh Prasasti yang menggunakan Bahasa Melayu :
· Prasasti Kedukan Bukit
- Svasti cri
- cakavarsatita 605 ekadaci
- cuklapaksa vulan vaicakha dapunta
- hyang nayik di samvau mangalap
- siddhayatra
- di saptami cuklapaksa
- vulan jyestha dapunta hyang marlapas
- dari minana Tamvar (Kamvar)
- mamava yang vala dua laksa
- ko dua ratus cara di samvau
- dangan jalan sarivu tlu ratus sapulu dua vanakna
- datang di matada (nau) sukhacitta
- di pancami cuklapaksa vulan asada
- laghu mudita datang
- marvuat vanua … Crivijaya
- jaya siddhayatra subhika …
Beberapa kata yang dapat diartikan
- vulan = bulan
- nayik = naik
- samvau = sampan (perahu yang besar)
- mangalap = mengambil (mencari)
- marlapas = berlepas
- mamava = membawa
- vala = bala
- laksa = menyatakan jumlah yang banyak
Berikut ini merupakan terjemahan dari Prasasti Kedukan Bukit
- selamat bahagia
- pada tahun saka 605 hari kesebelas
- dari bulan terang bulan waisaka dapunta
- baginda naik perahu mencari
- rezeki
- pada hari ketujuh bulan terang
- bulan jyesta dapunta baginda berlepas
- dari muara kampar
- membawa askar dua laksa
- dua ratus orang di perahu
- yang berjalan seribu tiga ratus dua belas banyaknya
- datang di matada dengan suka cita
- pada hari kelima bulan terang bulan asada
- dengan lega datang
- membuat negeri … sriwijaya
- yang berjaya yang bahagia yang makmur
Selain Prasasti Kedukan Bukit ada juga Prasasti (Nisan) Minye Tujuh. Berikut ini merupakan isi dari :
· Prasasti (Nisan) Minye Tujuh :
- hijrat nabi mungstapa prasida
- tujuh ratus asta puluh sa warsa
- haji catur dan dasa warsa sukra
- raja iman warda rahmat-allah
- gutra barubasa mpuk hak kadah pase ma
- taruk tasih tanah samuha
- ilahi ya rabbi tuhan samuha
- taruh dalam swarga tuhan tatuha
Beberapa Ciri Bahasa Melayu Kuno
- Aksara b sekarang, dulu berupa v (di antara v dan w)
- Tidak ada lafal e (berbentuk a atau o)
- Awalan di-, dulu berupa ni-
- Awalam me-, dulu berupa ma-
- Awalam ber-, dulu berupa mar-
- Akhiran –nya, dulu berupa –na
· - Ada kalanya –nya-, dulu –na- (vanakna)
BAGIAN KEDUA
Perkembangan Ejaan
· Pembakuan Ejaan
• Dulu : tulisan Arab (Jawi)
• Tahun 1901: ejaan van Ophuijsen
• Tahun 1947: ejaan Soewandi (ejaan Republik)
• Tahun 1972: ejaan yang disempurnakan
• Ejaan yang disempurnakan menyeragamkan ejaan di Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (Majelis Bahasa Brunei, Indonesia, Malaysia – Mabbim)
· Tulisan Arab (Jawi)
• Bahasa Melayu ditulis dalam huruf Arab dikenal sebagai Jawi
• Sampai sekarang masih digunakan di Malaysia dan Brunei sebagai tulisan resmi (koran Utusan Melayu)
• Tidak semua huruf Arab dipakai
• Ada lafal yang tidak ada di huruf Arab sehingga dikarang baru
• Huruf karangan baru, di antaranya, ca, pa, ga, nga, va, nya
Malay (Bahasa Melayu)
Malay is an Austronesian language spoken in Malaysia, Indonesia, Singapore, Brunei and Thailand. The total number of speakers of Standard Malay is about 18 million. There are also about 170 million people who speak Indonesian, which is a form of Malay.
The earliest known inscriptions in Malay were found in southern Sumatra and on the island of Bangka and date from 683-6 AD. They were written in an Indian script during the time of the kingdom of Srivijaya.
When Islam arrived in southeast Asia during the 14th century, the Arabic script was adapted to write the Malay language. In the 17th century, under influence from the Dutch and British, the Arabic script was replaced by the Latin alphabet.
Arabic alphabet for Malay (Jawi)
Latin alphabet for Malay | ||||||||
A a | B b | C c | D d | E e | F f | G g | H h | I i |
a | be | ce | de | e | ef | ge | ha | i |
J j | K k | L l | M m | N n | O o | P p | Q q | R r |
je | ke | el | em | en | o | pe | ki | er |
S s | T t | U u | V v | W w | X x | Y y | Z z | |
es | te | u | fe | we | iks | ye | zet |
Ejaan Huruf Arab (Jawi)
سڬي کمولياءن دان حق٢. مريك ممڤوڽاءي ڤميكيرن دان ڤراساءن هاتي سرتا هندقله برتيندق انتارا ساتو سام لاءين دڠن سماڠت ڤرساوداراءن
Pasal 1 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
· Ejaan van Ophuijsen
Dalam bukunya berjudul: Tata Bahasa Melayu
Tahun 1901
Beberapa aturan
• oe dan u: u untuk diftong au, poelau
• ai dan aï: untuk diftong ai, bukan diftong menamaï
• e dan é: pada sedap, ékor
• a dan ‘a, oe dan ‘oe: ada, ‘akal,
• j : untuk y pada saja, kaja
• dj, nj, sj, tj : pada djadi, njanji, sjarat, tjari
• ch: untuk chabar, ichtiar
• Bunyi hamzah: ‘ seperti pada ta’, ta’loek,
· Bahasa Melayu
Ada bahasa melayu tinggi dan ada bahasa melayu rendah atau pasar. Pada paruh pertama abad ke-20, mereka tersebar melalui cetakan
• Bahasa Melayu tinggi: di Balai Pustaka
• Bahasa Melayu pasar: di Sin Po, Keng Po
· Sin Po Jubileum Nummer 1910-1935
“SIN PO” 25 TAON
Sampe tanggal 1 October 1935 Sin Po soeda beroesia tjoekoep 25 taon. Bagi pengidoepan manoesia orang jang beroemoer 25 taon masi termasoek moeda, tapi bagi satoe soerat kabar oemoer saperampat abad berarti dewasa sebab soeda ngalamken banjak roepa kadjadian. Demikian djoega dengen Sin Po. Sedari terbit sampe iapoenja oesia 25 taon ini banjak kadjadian jang telah dingalamken, seperti belon perna kadjadian pada laen soerat kabar dari iapoenja pantaran.
Dalem iapoenja perdjalanan toentoet pengidoepan ini tida selamanja Sin Po menampak djalan datar jang gampang diliwatken. Banjak kasoekeran dan rintangan jang melintang di iapoenja djalanan, tapi itoe semoea Sin Po soeda lawan dengen tabah dan ia landjoetken perdjalanannja sambil bergoelet dengen oelet sampe pada kedoedoekannja seperti sekarang ini.
Sin Po telah diterbitken oleh toean-toean Yoe Sin Gie dan Lauw Giok Lan. Ia moelai terbit pada tanggal 1 October 1910 sebagi weekblad dan ditjitak pada Drukkerij Kho Tjeng Bie. Pikiran boeat terbitken ini soerat kabar minggoean telah kaloear dari toean Lauw Giok Lan, jang mana sasoeda ia bitjaraken sama toean Yoe Sin Gie dan dimoefakat lantas diterbitken dengen toean Lauw Giok Lan pegang pimpinan redactie dan toean Yoe Sin Gie oeroes administratie. Nama Sin Po adalah toean Yoe Sin Gie jang briken; boeat ini panerbitan bermoela memang tida ada dikandoeng haloean jang tentoe katjoeali boeat soegoehken pembatja barang batjahan jang ada faedahnja. Dan ini nama Sin Po soeda dipake boekan sadja kerna menginget ini weekblad memang ada soerat kabar baroe, tapi boeat tarik hatinja langganan penerbit ini soerat kabar minggoean soeda goenaken methode baroe, jalah adaken gambar-gambar badean aken kasi kasempatan pada soeatoe pembatja bikin tebakan dengen disediaken persenan barang.
Maskipoen ini weekblad diterbitken dengen zonder dasar haloean jang tentoe, tapi sedikitnja maksoed boeat perbaekin Siahwee ada dikandoeng oleh penerbitnja, sebagimana bisa diliat dari sebagian dari marika poenja permoelahan kata jang terkoetib di bawah ini:
“Kita harep, orang-orang boediman segala bangsa—jang dengen ini lagi sekali ada dioendang dengen hormat—nanti soeka oereikan di ini soerat kabar minggoean segala pikirannja jang ada bergoena boeat gerakan di ini djeman soepaja bisa terdjadi perobahan-perobahan dari perkara-perkara jang sesat, jang sampe di ini masa masi ada banjak di dalem ingetannja sebagian besar dari pendoedoek di ini Hindia.”
· Ejaan Suwandi (Republik)
· Pada tahun 1947
· Dasar : ejaan van Ophuijsen dengan penyerderhaan
· Beberapa penyerderhanaan
• oe dan u semuanya jadi u
• tidak membedakan ai dan aï
• Bunyi hamzah menjadi k seperti tak, takluk
• Kata ulang dengan 2 seperi kuda2 kadang2
· Ejaan yang disempurnakan
· Tahun 1972
· Dasar : penyatuan ejaan di antara Brunei, Malaysia, Indonesia, Singapura
· Beberapa perubahan
• tj berubah menjadi c
• dj berubah menjadi j
• j berubah menjadi y
• nj berubah menjadi ny
• sj berubah menjadi sy
• ‘a berubah menjadi a
• e dan é menjadi e
• ch berubah menjadi kh
PEGAWAI DAN GAJINYA
Setengah abad yang lalu ada seorang pegawai di suatu perusahaan. Pada suatu hari ia pergi menemui atasannya. Ia berkata kepada atasannya, “Pak, saya sudah bekerja di sini selama sepuluh tahun. Saya sudah bekerja sangat keras. Dapatkah anda menaikkan gaji saya?”
“Itu masuk akal dan dapat dipahami,” kata atasannya, “tetapi mari kita lakukan perhitungan kecil tentang kerja anda tahun lalu.”
Atasannya bertanya, “Berapa jam anda bekerja dalam sehari?”
“Delapan jam, Pak,” jawab pegawai itu.
“Ada 24 jam dalam sehari,” kata atasannya, “jadi, delapan jam adalah sepertiga hari. Kerja anda tahun lalu adalah sepertiga tahun atau sepertiga dari 365 hari. Itu sama dengan 121,667 hari. Biar kita sebut 122 hari.”
Atasannya bertanya lagi, “Berapa jam sehari anda berhenti untuk makan siang anda?”
“Satu jam, Pak,” jawab pegawai itu.
“Itu adalah 365 jam dalam setahun,” kata atasannya, “dan dibagi dengan 24 jam sehari, itu sama dengan 15,208 hari. Biar kita sebut 15 hari. Jadi kerja anda tahun lalu adalah 122 kurang 15 hari. Itu sama dengan 107 hari.”
Atasannya meneruskan, “Tetapi anda tidak bekerja pada hari Minggu dan anda hanya bekerja setengah hari pada hari Sabtu. Ada 52 minggu dalam setahun. Itu sama dengan 52 tambah 26 hari atau 78 hari. Jadi kerja anda tahun lalu adalah 107 kurang 78 hari. Itu sama dengan 29 hari.”
“Anda tidak bekerja pada hari raya,” kata atasannya. “Ada berapa hari raya tahun lalu?” tanya atasannya lagi.
“Ada sembilan hari raya,” jawab pegawai itu.
“Jadi, kerja anda tahun lalu adalah 29 kurang 9 hari dan itu sama dengan 20 hari,” kata atasannya.
“Apakah anda mengamil cuti sakit?” tanya atasannya.
“Ya, Pak,” jawab pegawai itu, “saya mengambil lima hari cuti sakit.”
“Ini berarti kerja anda tahun lalu adalah 20 kurang 5 hari atau 15 hari,” kata atasannya.
“Apakah anda mengambil cuti tahunan?” tanya atasannya.
“Ya, 14 hari, Pak,” jawab pegawai itu.
“Jadi,” kata atasannya, “kerja anda tahun lalu adalah 15 kurang 14 hari. Itu sama dengan satu hari.
“Kerja anda tahun lalu,” atasannya itu menyimpulkan, “hanyalah setara dengan satu hari. Sekarang, apakah pikir anda, masih tetap masuk akal untuk menaikkan gaji anda?”
“Saya akan memikirkannya,” jawab pegawai yang bingung itu. Dan ia pun kembali ke tempat kerjanya.
Bahasa Melayu ke Bahasa Indonesia
• Sumpah pemuda 28-10-1928 : Lahir bahasa Indonesia dari bahasa Melayu
• Kongres Bahasa Indonesia (KBI)
- KBI 1 di Solo 25 Juni – 28 Juni 1938
- KBI 2 di Medan 28 Oktober – 2 November 1954
- KBI 3 di Jakarta 28 Oktober – 3 November 1978
- KBI 4 di Jakarta 21 November – 26 November 1983
- KBI 5 di Jakarta 28 Oktober – 3 November 1988
- KBI 6 di Jakarta 28 Oktober – 2 November 1993
- KBI 7 di Jakarta 26 Oktober – 30 Oktober 1998
- KBI 8 di Jakarta 14 Oktober – 17 Oktober 2003
- KBI 9 di Jakarta 28 Okober – 1 November 2008
BAGIAN KETIGA
Kecermatan Bahasa
Bahasa Tulisan
o Bahasa Tulisan terdiri atas
• Ejaan aksara
• Kata, frasa, klausa,
• Kalimat
• Paragraf
• Wacana
• Semuanya perlu diperhatikan untuk menghasilkan tulisan yang betul dan baik
· Pelengkap untuk menulis
• Kamus
• Tata bahasa baku
• Pedoman ejaan dan pembentukan istilah
· Perkuliahan
• Mahasiswa mengarang
• Karangan dibahas
· Tata Bahasa
• Pedoman untuk kecermatan berbahasa (terutama bahawa tulisan) adalah Tata Bahasa
• Salah satu buku tentang tata bahasa adalah:
Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, edisi ketiga, terbitan Balai Pustaka
• Dalam hal ada keraguan, ada baiknya, kita memeriksanya di dalam buku tata bahasa
Perubahan Ejaan
Ada sejumlah perubahan ejaan
· universitet universitas bis bus
· universitit universitas sistim sistem
· fakultet fakultas analisa analisis
· fakultit fakultas sintesa sintesis
· hidrolisa hidrolisis diagnosa diagnosis
· elektrolisa elektrolisis hipotesa hipotesis
Berasal dari kata asing
· (lelaki) (perempuan) (jamak)
· Doktorandus doktoranda doktorandi
· Alumnus alumna alumni
· Promovendus promovenda promovendi
· Sanctus sancta sancti
Berasal dari Bahasa Asing
· radius radii
· stimulus stimuli
· locus loci
· focus foci
· datum data
· stratum strata
· spectrum spectra
Kekeliruan
Kekeliruan terletak pada :
· Kata : sambung atau pisah, ejaan, huruf kapital, kata ulang berlebihan, tidak taat asas (konsisten)
· Tanda baca : letak, bentuk, jarak
· Kalimat : kelengkapan kalimat, subyek dan obyek, keterangan
· Paragraf : terlalu panjang, letak inti paragraf
· Wacana : plot kurang baik
· Jenis Kekeliruan Bahasa :
• Ejaan kata
• Tanda baca
• Singkatan
• Berlebihan
• Kalimat
• Paragraf
· Awalan dan partikel di
• Awalan di- disambung, seperti buku itu ditulis
• Awalan di- merupakan bentuk pasif sehingga ada bentuk aktif
• Ditulis lawan menulis
• Dijual lawan menjual
• Dimuat lawan memuat
• Partikel di dipisah, seperti di sini
• Tidak mempunyai bentuk lawan
• di sini bukan lawan menyini
• di antaranya bukan lawan mengantaranya
• di atas bukan lawan mengatas
• di luar bukan lawan meluar
Kekeliruan pada partikel di
· diatas (di atas)
· dibawah (di bawah)
· disamping (di samping)
· diantaranya (di antaranya)
· disana (di sana)
· disini (di sini)
· disitu (di situ)
· diluar (di luar)
· didalam (di dalam ditengah (di tengah)
· Beberapa kekeliruan ejaan yang sering terjadi
• merubah (mengubah)
• menyolok mata (mencolok mata)
• jum’at (jumat)
• nasehat (nasihat)
• hakekat (hakikat)
• sekedar (sekadar)
• aritmatika (aritmetika)
• anggauta (anggota)
• sentausa (sentosa)
• silahkan (silakan)
• trampil (terampil)
• fikir (pikir)
• faham (paham)
• fihak (pihak)
• rapih (rapi)
· Dua macam ejaan dengan tujuan berbeda
Masukan dan masukkan
Keluar dan ke luar
Kekeliruan Bentuk Pasif
· Bentuk pasif
• Orang ketiga : akan diberikannya
• Orang pertama : akan kuberikan, akan saya berikan
• Orang kedua : akan kauberikan, akan anda berikan
· Contohnya sebagai berikut
• Betul : akan saya berikan, akan anda berikan
• Salah : saya akan berikan, anda akan berikan
• Betul : akan Ali berikan
• Salah : Ali akan berikan
Kekeliruan Huruf Kapital
· Ada aturan tentang penggunaan huruf kapital (lihat Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan)
• Sekolah Terpadu Widiasari adalah salah satu sekolah terpadu di wilayah Jakarta
· (ada kata sekolah terpadu sebagai nama, menggunakan huruf kapital, dan ada sekolah terpadu yang bukan nama, tidak menggunakan huruf kapital)
• Semua Mata Pelajaran telah sepenuhnya mengikuti Kurikulum Sekolah Nasional Berbahasa Pengantar Bahasa Indonesia kecuali Pelajaran Bahasa-Bahasa yang tetap mempertahankan … (mata pelajaran, kurikulum sekolah nasional berbahasa pengantar bahasa, pelajaran bahasa)
• Pada bulan Juli 2007, dengan dipelopori oleh beberapa Alumni yang berhasil mempersiapkan Lahan dan Dana Awal Pembangunan, maka … (lahan, dana awal pembangunan)
• Mengemban Misi-Misi Sosial, Inklusif, terbuka bagi semua Etnis, Agama, dan Golongan masyarakat. (misi-misi sosial, inklusif, etnis, agaman, golongan masyarakat)
Kekeliruan pada Kata Ulang
· Ada kalanya kata ulang digunakan untuk menunjukkan jamak (tidak harus) seperti
• Pada waktu istirahat, siswa-siswa bermain di pelataran sekolah.
· Kata ulang tidak digunakan kalau di depannya sudah disebut jumlahnya atau yang dapat diartikan sebagai jumlah.
• Pada waktu istirahat, banyak siswa (bukan siswa-siswa) bermain di pelataran sekolah.
• Kesemua sukses-sukses ini tak lepas dari sistem pendidikan Sekolah Widiasari. (sukses)
• Seorang Guru yang baik adalah Guru yang mampu mendidik sebanyak mungkin siswa-siswa yang cerdas yang mampu … (guru, siswa)
• Karena turun hujan lebat maka hanya sedikit tamu-tamu yang menghadiri upacara itu. (tamu)
• Seribu lebih siswa-siswa baru telah mendaftarkan diri ke sekolah itu. (siswa)
• Pekerjaan itu dibagi-bagi di antara para anggota-anggota panitia agar pekerjaan itu dapat cepat dirampungkan. (anggota)
· Kekeliruan Singkatan
• S.H. (SH)
• Dr. (Dr)
• Prof (Prof.)
Penggunaan Kata-Kata yang Berlebihan
o naik ke atas (naik)
o turun ke bawah (turun)
o sejak dari (sejak)
o agar supaya (agar; supaya)
o demi untuk (demi)
o adalah merupakan (merupakan)
o seperti … dan sebagainya (seperti ….)
o misalnya … dan lain-lain (misalnya ….)
o antara lain … dan seterusnyua (di antaranya ….)
o tujuan daripada (tujuan dari)
o mendeskripsikan tentang (mendeskripsikan)
o melanjutkan ke perguruan tinggi (melanjutkan studi ke)
o berbagai faktor-faktor (berbagai faktor)
o daftar nama-nama (daftar nama)
o mengadakan penelitian (meneliti)
o dalam rangka untuk (dalam rangka)
o mempunyai pendapat (berpendapat)
o melakukan pemeriksaan (memeriksa)
o menyatakan persetujuan (menyetujui)
o apabila … maka (apabila)
o walaupun … namun (walaupun)
o berdasarkan … maka (berdasarkan)
o karena … sehingga (karena)
o namun demikian (namun)
o sangat … sekali (sangat)
o menyampaikan tentang tugas itu (menyampaikan tugas ibu)
o menekankan tentang pentingnya (menekankan pentingnya)
· Sebuah ontologi adalah merupakan sesuatu yang formal, menjelaskan secara eksplisit sebuah konsep yang spesifik untuk saling berbagi pada domain khusus dalam sistem komputer. (merupakan)
· Langkah ini adalah memilih jenis layout keyboard anda, secara default dan paling umum dipakai, pemilihan layout keyboard adalah layout USA. (memilih)
· Teknologi internet dan web adalah telah memudahkan dalam melakukan penyimpanan dan pendistribusian data serta informasi. (telah memudahkan)
· Sejak dari dulu mereka telah bertempat tinggi di daerah ini.
· Hanya tiga orang saja yang masih melanjutkan studinya.
· Ia membeli alat tulis seperti pinsil, buku, penghapus, dan sebagainya.
Konsistensi
Konsistensi terdiri atas
• Istilah yang digunakan
Sekali menggunakan semacam istilah maka seterusnya harus menggunakan istilah yang sama.
• Kata kerja yang digunakan
Bentuk kata kerja yang digunakan supaya seragam
· Contoh ketidakonsistenan dalam kalimat :
• Program ini dibuat untuk memudahkan para pengguna di perusahaan. Karena itu para pemakai supaya mempelajari cara kerja dari program ini. Untuk itu diadakan pelatihan yang diikuti oleh para user.
• Sekolah Widiasari adalah sekolah terpadu yang mengasuh berbagai jenjang sekolah di bawah satu atap. Widiasari menempati lahan yang luas di wilayah Gading Serpong.
• Sekolah Widiasari diasuh oleh pengurus Yayasan Widiasari. Dewan pengurus Yayasan Widiasari mengadakan rapat rutin setiap hari Rabu.
Kekeliruan tanda baca
· Letak titik dan koma pada tanda kutip
• … ini”. (…ini.”)
• … itu”, katanya (… itu,” katanya)
· Koma pemisah
• … satu, dua dan tiga … (… satu, dua, dan tiga)
· Elipsis sebanyak tiga titik
• Demikianlah …….. katanya. (Demikianlah … katanya.)
• Ada ini, ada itu, dan …. (titik keempat adalah titik akhir kalimat)
Kalimat Tidak Lengkap
Aturan kalimat
· Berawal dari huruf kapital, berakhir dengan titik, dan lengkap
· Contoh kalimat tidak lengkap
• Berhubungan sekolah akan diliburkan pada hari pertama puasa.
• Karena semua orang sudah merasa lelah dan lapar.
• Pada hari mendung yang sesekali diguyur hujan lebat dan yang sesekali banjir.
Kata kerja
• Setiap kali menemukan kata kerja, tanyakan subyek dan (bila ada) obyeknya
• Daripadanya temukan ketaklengkapan atau kekeliruan kalimat
· Awalan me- dan akhiran –kan dan -i
• Awalan me- perlu jelas subyeknya
• Akhiran –kan dan –i perlu jelas objeknya
• Letak subyek sedekat mungkin dengan kata kerjanya
• Letak obyek sedekat mungkin dengan kata kerjanya
Akhiran -kan dan -i
Kata kerja berakhiran me –kan atau me–i adalah kata kerja transistif sehingga perlu diikuti langsung oleh obyek (berupa kata atau frasa)
• Setelah lulus SMA, para siswa itu meneruskan ke perguruan tinggi. (Meneruskan adalah transistif sehingga memerlukan obyek)
– Setelah lulus SMA, para siswa itu meneruskan studi mereka ke perguruan tinggi
• Setelah guru menerangkan hitungan perkalian maka para siswa harus mempelajari di sekolah segera setelah pelajaran itu selesai.
(Mempelajari adalah transitif sehingga memerlukan obyek)
– Setelah guru menerangkan hitungan perkalian maka para siswa harus mempelajarinya segera setelah pelajaran itu selesai.
Awalan me-
• Awalan me- adalah kata kerja yang dikerjakan oleh subyek
• Pada awalan me- kita menemukan subyek
· – Ia membaca buku subyek : ia
· – Guru memberi pelajaran di kelas subyek : guru
· – Mahasiswa menulis skripsi subyek : mahasiswa
• Subyek dan obyek
– (Bagi) mahasiswa harus mendaftarkan diri paling lambat esok.
– Subyek: mahasiswa bukan bagi mahasiswa
– Setelah lulus SMA mereka melanjutkan (studi) ke perguruan tinggi.
– Obyek: akhiran -kan memerlukan obyek
– Darmawisata tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya dengan mengutamakan penyegaran melalui game dan outbond yang dapat diikuti oleh seluruh peserta termasuk anak-anak.
(apanya tahun sebelumnya)
– Universitas mengemban tugas dan tanggung jawab untuk mempersiapkan para mahasiswa agar mendapat keahlian dan profesional yang tinggi guna mengisi kebutuhan tenaga ahli di masyarakat.
(siapa yang mendapat)
Kata Keterangan
· Kata keterangan diletakkan sedekat mungkin dengan kata yang diterangkannya
– Ulang pernikahan ketiga
– Ulang tahun ketiga pernikahan
– Pengguna jalan lain
– Lain pengguna jalan
Letak Frasa Keterangan dalam kalimat
· Letak frasa keterangan dapat mengaburkan arti
• Mereka makan dan minum di restoran yang buka setiap hari
(setiap hari itu makan dan minum ataukah restoran yang buka?)
menjadi
• Setiap hari mereka makan dan minum di restoran yang buka.
• Mereka makan dan minum di restoran yang setiap hari buka.
· Kekeliruan Kalimat
• Bagi mahasiswa yang namanya tidak tercantum pada Daftar Peserta Mata Kuliah ini tidak diperkenankan mengikuti perkuliahan dan harap melapor ke Bagian Registrasi
(siapa yang tidak diperkenankan)
• Bagi mahasiswa yang memakai kaos oblong dan sandal dilarang masuk
(siapa yang dilarang masuk)
· Kalimat terlalu panjang
· Panjang kalimat
· Kalimat yang terlalu panjang sukar dipahami orang dan juga melelahkan pembaca
· Pecahkan kalimat panjang ke dalam beberapa kalimat pendek sehingga terbaca jelas kaitan di antara subyek dengan kata kerja serta kaitan di antara kata kerja dengan obyek
• Contoh
· Sekolah ini selama 65 tahun telah berjasa mencerdaskan masyarakat dan membangun sistem dan tata nilai di masyarakat melalui pengajaran budi pekerti, etika, dan moral, di samping itu siswa sekolah Widiasari dikenal dengan penguasaan bahasa asing Jerman dan Inggris yang sangat kuat berkat pengajaran bahasa Jerman dan Inggrisnya yang intensif.
· (supaya dipecah ke dalam beberapa kalimat)
Paragraf
· Ukuran paragraf
· Terlalu panjang menjadi sukar dipahami orang
· Inti paragraf
· Terletak di kalimat-kalimat awal paragraf atau akhir paragraf
· Contoh
• Berkat kerja keras anggota panitia sehingga, pada tahun ini, sekolah dapat mengasuh X kelas. Mereka terdiri atas X1 kelas siswa prasekolah, X2 kelas siswa SD, X3 kelas siswa SMP, dan X4 kelas siswa SMA. Semua siswa itu merupakan pendaftar baru ke sekolah ini.
· (Inti terletak di kalimat awal)
• Ada X1 kelas siswa prasekolah, X2 kelas siswa SD, X3 kelas siswa SMP, dan X4 kelas siswa SMA. Mereka semuanya baru saja mendaftarkan diri dalam dua bulan terakhir ini. Dengan demikian, pada tahun ini, sekolah mengasuh X kelas siswa baru.
· (Inti terletak di kalimat terakhir)
Wacana
• Wacana merupakan keseluruhan tulisan
• Wacana supaya disusun dengan plot yang baik sehingga terdapat alur yang serasi dari paragraf ke paragraf
• Plot yang baik akan membuat wacana enak dibaca
· Kesamaan dan Perbedaan
· Benar betul kami kita
· Bukan tidak lompat loncat
· Jenjang tangga salah keliru
· Girang senang kepala hulu
· Nama gelar asam masam
· Asin masin impi mimpi
· Bundar bulat putar edar
· Tahu ketahu bantu tolong
· Mohon pohon sakit nyeri
· Kawan teman sudah telah
· Pekan minggu nilai harga
· Lunak lembut jiwa nyawa
· Renungan
– Mengejar ketinggalan
– Mendahului
– Lebih sedikit
– Sedikit lebih
– Menyasar sasaran